Menjadikan OpenSUSE sebagai Proxy Server bisa dilakukan
dengan melakukan instalasi dan konfigurasi Squid. Squid sudah dibundel pada CD/DVD OpenSUSE, jadi kita bisa langsung
melakukan instalasi Squid tanpa perlu melakukan download paket.
Konfigurasi Squid dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
melakukan pengubahan secara manual pada file konfigurasi squid (squid.conf)
dengan text editor atau melakukan pengubahan menggunakan webmin.
Tutorial ini akan menyampaikan cara konfigurasi Squid dengan
Webmin, oleh karena itu lakukan instalasi Webmin terlebih dahulu.
Setelah Webmin diinstall, ikuti langkah-langkah berikut :
- Install Squid menggunakan YAST. Jika ingin menggunakan Konsole / Terminal, kita bisa mengetikkan perintah yast -i squid.
- Buka browser dan ketikkan alamat host webmin dan squid diinstall. Contoh : Jika instalasi squid dan webmin dilakukan pada komputer server dengan IP Address 192.168.0.1, dengan port webmin adalah 10000 dan Webmin diaktifkan dalam modus SSL, silakan ketikkan https://192.168.1.2:10000. Sesuaikan konfigurasi tersebut dengan konfigurasi yang digunakan.
- Pada halaman login, masukkan user name dan password webmin yang sudah disetup saat melakukan proses instalasi
- Pada halaman Webmin, pilih bagian Server | Squid
- Karena Squid baru diinstall, klik tombol Initialize Cache untuk melakukan insialisasi cache yang akan digunakan oleh Squid.
- Klik Return to Squid Index
- Klik Ports and Networking. Disini kita akan menetukan port yang akan digunakan. Default dari Squid adalah 3128. Saya biasa memakai port 8080. Sesuaikan dengan port yang diinginkan (note : Jangan pakai port-port yang dialokasikan untuk service lain, seperti port 80 untuk web, port 25 untuk SMTP, port 110 untuk POP3 dan port sejenis lainnya). Kalau sudah diubah, klik Save dan kembali ke halaman awal Squid.
8.Kita
akan menambahkan cache. Klik Other Caches | Add Another Cache. Pada
Hostname, isikan IP Address, port gunakan port 8080 sedangkan untuk ICP
gunakan port default 3130.
Tipe Proxy ada 2 jenis, Parent dan
Sibling. Cara kerjanya hampir sama. Yang membedakan, jika kita menggunakan tipe
Parent, Squid akan melakukan proses request dari klien ke cache sendiri. Jika
tidak ada, akan diambil dari parent dan jika di proxy parent tidak ada juga,
akan diambilkan dari web langsung. Jika menggunakan tipe Sibling, request yang
tidak ditemukan dari Parent tidak akan diambilkan dari web. Tutorial ini
menggunakan tipe proxy Parent.
Setelah selesai, klik Save dan
kembali ke halaman utama
9.
Klik Memory Usage. Disini
kita bisa menentukan besar memori yang akan digunakan oleh Proxy. Sebaiknya isi
secara manual. Standarnya adalah N/3 dari memori yang tersedia. Jangan lupa tentukan
dalam format MB, bukan KB. Setelah selesai, klik Save dan kembali ke
halaman utama Squid
10.
Klik Access Control. Bagian
ini akan menentukan batasan-batasan yang akan diberlakukan pada Proxy. Bagian
ini juga yang akan sering diupdate jika kita melakukan penambahan pengaturan
penggunaan proxy
11.
Pertama-tama kita tentukan Client
yang bisa melakukan akses ke Proxy. Pada halaman Access Control, klik Create
New ACL berdasarkan Client Address.
12.
Pada ACL Name, berikan nama
ACL. Kemudian isikan From IP dan To IP dengan range IP yang boleh
mengakses proxy. Sesuaikan netmasknya. Failure URL bisa diisi (opsional)
dengan halaman web yang memberikan informasi jika ACL ini tidak dipenuhi.
Setelah selesai, klik Save.
13.
Tetap dihalaman Access Control, klik
Add Proxy Restriction. Disini kita bisa menentukan apakah suatu aturan
membolehkan akses atau tidak terhadap ACL yang sudah dibuat. Dalam hal ACL bolehinternet
sesuai contoh, kita akan memberikan akses Allow. Pilih ACL yang sudah
dibuat, klik Allow dan klik Save.
1.
Agar ACL yang kita buat diproses
lebih dahulu dibandingkan ACL lainnya, pindahkan urutan ACL yang kita buat agar
naik ke peringkat atas. Hal ini bisa dilakukan dengan menekan tombol panah atas
pada ACL yang kita buat.
0 komentar:
Posting Komentar